wwwharianto-harianto.blogspot.com

Tuesday 30 June 2015

Kamis, 28 Oktober 2010

Tengkorak Hidup Yang Menyedihkan

Digerogoti Diabetes Jadi Tengkorak Hidup, Kondisi fisik Wawan Andriyanto (27) sungguh memprihatinkan. Tubuhnya hanya tinggal kulit dan tulang. Daging yang menempel di tulangnya terus digerogoti penyakit yang sudah empat tahun diidapnya.



Pria beranak satu yang tinggal di RT 03/RW 03 Jalan Flamboyan (dulu Jalan Armada), Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, ini sekarang tidak bisa ke mana-mana dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tergolek lemas di ranjangnya.

Kasiati (59), ibu Wawan, mengaku bahwa keluarga telah berupaya untuk mengobatinya, tetapi Wawan tak kunjung sembuh. Perempuan yang setia menunggu anaknya ini hanya bisa pasrah menghadapi cobaan.

Di rumah berukuran 9 x 6 meter dan hanya berkamar satu ini, ibu yang sudah lama ditinggal suaminya meninggal tersebut menuturkan, Wawan didiagnosis menderita penyakit gula kering dan ginjal. “Sudah hampir empat bulan ini, diarenya tidak sembuh-sembuh,” ucap Kasiati yang mengaku telah tiga kali anaknya masuk keluar rumah sakit.

Awal petaka yang menimpa pria yang sebelumnya membuka servis elektronik itu terjadi sekitar tahun 2007. Jempol kedua kaki Wawan bengkak dibarengi demam dan keluar semacam cairan dari pori-porinya.

Setelah dioperasi di RSUD dr Muhammad Saleh, Wawan sembuh. Namun, setahun kemudian penyakit Wawan kam*buh lagi. Sejak saat itu, berat badannya terus menurun.

Setelah dirawat jalan di Puskesmas Ketapang, Wawan diketahui sakit diabetes. “Katanya ginjalnya juga,” tambah Kasiati. Terakhir pada 24 Maret 2010, dia kembali dibawa ke rumah sakit. Tetapi, tidak mau rawat inap karena keluarga tak punya biaya.

Istrinya, Farida (23), dan anaknya Cindi Claudia (4), tinggal di Desa Pesawahan, Kecamatan Tiris. Di sana Farida ikut orang untuk bekerja membordir. Satu-satunya tumpuan keluarga ini hanyalah Puji Yulianto (32), kakak Wawan yang bekerja sebagai penjaga malam


Read more: Tengkorak Hidup Yang Menyedihkan - Asal Kamu Tahu Aja
Baca Selengkapnya >>

Kamis, 28 Oktober 2010

Paul Si Gurita Peramal Mati Dibunuh

Paul Gurita Dibunuh - Paul Gurita telah mati. Gurita paranormal yang terkenal mampu memprediksi hasil pertandingan di Piala Dunia 2010, mati dibunuh.

Paul Gurita mati dibunuhMenurut Klaus Veber, manajer Oberhausen Sea Life Centre, Paul Gurita ditemukan mati di dalam akuarium pada hari Selasa pagi (26/10/2010).

Awalnya, Veber mengira bahwa Paul Gurita mati secara alami. Gurita memang jarang mencapai usia dua tahun, sementara Paul telah berusia lebih dari dua setengah tahun. Namun setelah diperiksa lebih teliti, Veber menemukan bahwa Paul Gurita mati dibunuh. Paul telah ditembak sebanyak lima kali, melukai tujuh tentakelnya. Sebuah luka bekas tikaman benda tajam juga ditemukan di bagian kepala Paul.


Penggemar sepakbola di seluruh dunia--terutama pendukung Spanyol--merasa sedih mendengar kabar ini. Paul Gurita akan diingat dengan ramalannya terhadap semua pertandingan timnas Jerman, dan pada pertandingan final berhasil meramal kemenangan Spanyol atas Belanda.

Pihak kepolisian Jerman menduga bahwa kematian Paul Gurita berhubungan dengan kemarahan fans Jerman karena Paul ramalan Paul bahwa Jerman akan kalah di semi-final menjadi kenyataan. Saat itu, memang banyak pendukung Jerman di seluruh dunia yang mengancam akan membunuh Paul, namun beberapa bulan telah berlalu dan pihak Oberhausen Sea Life mengira bahwa mereka telah melupakan kejadian di Piala Dunia.

Jasad Paul Gurita saat ini disimpan di lemari pendingin, menunggu untuk diotopsi. Pihak Oberhausen Sea Life belum memutuskan jenis pemakaman apa yang akan dilakukan untuk menghormati Paul Gurita, tapi beberapa pemimpin dunia--termasuk Konselor Jerman, Merkel dan Presiden AS, Obama-- telah menyatakan kesediaan mereka untuk hadir.

Penyanyi Paul McCartney telah menulis kembali lagu Beattles yang berjudul 'Octopus Garden' untuk dinyanyikan pada saat pemakaman Paul Gurita.

Kabar yang beredar mengatakan bahwa setelah Piala Dunia 2010 berakhir, Paul Gurita terlihat seperti melatih seekor gurita lain sebagai penerusnya. Mungkin Paul telah meramal bahwa ia akan dibunuh.

Gurita baru tersebut bernama Peter, berusia satu tahun tiga bulan, dan dinyatakan akan segera meramal hasil pertandingan sepakbola di awal tahun depan.
Baca Selengkapnya >>

Saturday 30 October 2010

Paul Si Gurita Peramal Mati Dibunuh

 
Paul Gurita Dibunuh - Paul Gurita telah mati. Gurita paranormal yang terkenal mampu memprediksi hasil pertandngan di Piala Dunia 2010, mati dibunuh.

Paul Gurita mati dibunuhMenurut Klaus Veber, manajer Oberhausen Sea Life Centre, Paul Gurita ditemukan mati di dalam akuarium pada hari Selasa pagi (26/10/2010).

Awalnya, Veber mengira bahwa Paul Gurita mati secara alami. Gurita memang jarang mencapai usia dua tahun, sementara Paul telah berusia lebih dari dua setengah tahun. Namun setelah diperiksa lebih teliti, Veber menemukan bahwa Paul Gurita mati dibunuh. Paul telah ditembak sebanyak lima kali, melukai tujuh tentakelnya. Sebuah luka bekas tikaman benda tajam juga ditemukan di bagian kepala Paul.


Penggemar sepakbola di seluruh dunia--terutama pendukung Spanyol--merasa sedih mendengar kabar ini. Paul Gurita akan diingat dengan ramalannya terhadap semua pertandingan timnas Jerman, dan pada pertandingan final berhasil meramal kemenangan Spanyol atas Belanda.

Pihak kepolisian Jerman menduga bahwa kematian Paul Gurita berhubungan dengan kemarahan fans Jerman karena Paul ramalan Paul bahwa Jerman akan kalah di semi-final menjadi kenyataan. Saat itu, memang banyak pendukung Jerman di seluruh dunia yang mengancam akan membunuh Paul, namun beberapa bulan telah berlalu dan pihak Oberhausen Sea Life mengira bahwa mereka telah melupakan kejadian di Piala Dunia.

Jasad Paul Gurita saat ini disimpan di lemari pendingin, menunggu untuk diotopsi. Pihak Oberhausen Sea Life belum memutuskan jenis pemakaman apa yang akan dilakukan untuk menghormati Paul Gurita, tapi beberapa pemimpin dunia--termasuk Konselor Jerman, Merkel dan Presiden AS, Obama-- telah menyatakan kesediaan mereka untuk hadir.

Penyanyi Paul McCartney telah menulis kembali lagu Beattles yang berjudul 'Octopus Garden' untuk dinyanyikan pada saat pemakaman Paul Gurita.

Kabar yang beredar mengatakan bahwa setelah Piala Dunia 2010 berakhir, Paul Gurita terlihat seperti melatih seekor gurita lain sebagai penerusnya. Mungkin Paul telah meramal bahwa ia akan dibunuh.

Gurita baru tersebut bernama Peter, berusia satu tahun tiga bulan, dan dinyatakan akan segera meramal hasil pertandingan sepakbola di awal tahun depan.
Baca Selengkapnya >>

Tengkorak Hidup Yang Menyedihkan


Digerogoti Diabetes Jadi Tengkorak Hidup, Kondisi fisik Wawan Andriyanto (27) sungguh memprihatinkan. Tubuhnya hanya tingl kulit dan tulang. Daging yang menempel di tulangnya terus digerogoti penyakit yang sudah empat tahun diidapnya.



Pria beranak satu yang tinggal di RT 03/RW 03 Jalan Flamboyan (dulu Jalan Armada), Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, ini sekarang tidak bisa ke mana-mana dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tergolek lemas di ranjangnya.

Kasiati (59), ibu Wawan, mengaku bahwa keluarga telah berupaya untuk mengobatinya, tetapi Wawan tak kunjung sembuh. Perempuan yang setia menunggu anaknya ini hanya bisa pasrah menghadapi cobaan.

Di rumah berukuran 9 x 6 meter dan hanya berkamar satu ini, ibu yang sudah lama ditinggal suaminya meninggal tersebut menuturkan, Wawan didiagnosis menderita penyakit gula kering dan ginjal. “Sudah hampir empat bulan ini, diarenya tidak sembuh-sembuh,” ucap Kasiati yang mengaku telah tiga kali anaknya masuk keluar rumah sakit.

Awal petaka yang menimpa pria yang sebelumnya membuka servis elektronik itu terjadi sekitar tahun 2007. Jempol kedua kaki Wawan bengkak dibarengi demam dan keluar semacam cairan dari pori-porinya.

Setelah dioperasi di RSUD dr Muhammad Saleh, Wawan sembuh. Namun, setahun kemudian penyakit Wawan kam*buh lagi. Sejak saat itu, berat badannya terus menurun.

Setelah dirawat jalan di Puskesmas Ketapang, Wawan diketahui sakit diabetes. “Katanya ginjalnya juga,” tambah Kasiati. Terakhir pada 24 Maret 2010, dia kembali dibawa ke rumah sakit. Tetapi, tidak mau rawat inap karena keluarga tak punya biaya.

Istrinya, Farida (23), dan anaknya Cindi Claudia (4), tinggal di Desa Pesawahan, Kecamatan Tiris. Di sana Farida ikut orang untuk bekerja membordir. Satu-satunya tumpuan keluarga ini hanyalah Puji Yulianto (32), kakak Wawan yang bekerja sebagai penjaga malam


Read more: Tengkorak Hidup Yang Menyedihkan - Asal Kamu Tahu Aja
Baca Selengkapnya >>

Keturunan Mr. Bean Dengan Maria Ozawa

Pada penasaran akan hasil perkimpoian aktris terkenal Miyabi dengan Mr. Bean. Kira-kira seperti apakah anak mereka? Langsung cekidot dibawah

Ini Miyabi, pasti dah pada kenal khan
miyabi

Dan ini Mr. Bean, pasti juga sudah pada kenal

mr. bean

Dan ini hasil penyilangan nya...hahaha...gimana? cantik atau memperusak keturunan ya?

miyabi mr.  bean


Read more: Keturunan Mr. Bean Dengan Maria Ozawa - Asal Kamu Tahu Aja
Baca Selengkapnya >>

Kisah Nyata Dua Suami Berbagi Satu Istri

Amar dan Kundan Singh Pundir adalah saudara kandung. Amar bekerja sebagai pemecah batu, sedangkan Kundan, kakaknya, menggarap lahan pertanian sempit warisan orangtua mereka di Himachal Pradesh, India.

Dua bersaudara berusia 40-an tahun ini selalu tinggal bersama. Mereka berbagi apa saja, mulai rumah, pekerjaan, bahkan berbagi istri. "Sudah menjadi tradisi kami sejak awal untuk memiliki keluarga dari lima atau 10 orang. Dua bersaudara dengan satu istri," ungkap Kundan.

Praktik seperti ini disebut fraternal polyandry, kakak beradik dari satu keluarga menikah dengan perempuan yang sama. Biasanya, pernikahan seperti ini bermotif tradisi dan ekonomi.
Bagi kebanyakan orang, cara seperti ini memang nyeleneh, namun tidak bagi 200-an orang yang tinggal di desa tersebut. Dan itu pula yang terjadi pada Amar dan Kundan.

Desa mereka berada di bibir jurang sebuah bukit setinggi hampir 180 meter. Sebagian besar penduduknya hidup bercocok tanam di lahan sempit. Di wilayah yang keras seperti itu, tak cukup lahan yang bisa diolah atau ditinggali. Jadi, daripada mencari istri sendiri-sendiri dan harus berbagi lahan warisan, kakak beradik seperti mereka kemudian menikah dengan perempuan yang sama. Dengan begitu, tanah warisan tidak terbagi-bagi lagi.

Si istri, Indira Devi, mengaku hidup dengan dua suami bukan perkara mudah. "Kami sering bertengkar," katanya. Sama seperti keluarga lain, pertengkaran mereka biasanya karena masalah duniawi. "Biasanya memang masalah sehari-hari, seperti mengapa kamu tidak melakukan ini atau itu," bebernya.

Satu hal yang selalu mereka setujui bersama adalah punya anak. Dengan Kundan dan Amar, Indira memiliki tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan. Bagaimana dengan kehidupan seks mereka? "Kami membuat shift, bergantian tiap malam. Kalau tidak begitu, tak akan berjalan baik," kata Kundan.

"Agar kehidupan berkeluarga berjalan dengan baik, kami harus melakukannya. Bisa mengatasi halangan dengan baik. Juga mengendalikan hati masing-masing agar tidak terlalu perasa," tukas Amar.

Ketika ditanya ayah biologis setiap anak, Amar dan Kundan mengaku tidak tahu. Anak-anak mereka pun tidak peduli. "Sama saja. Karena ibu dan ayah adalah dewa bagi saya," kata Sunita Singh Pundir, 17, anak perempuan keluarga itu.

Anak pertama dan ketiga Pundir yang laki-laki sepertinya ingin meneruskan tradisi tersebut. "Tentu saja," kata Sonha, anak tertua. Dia dan adik laki-lakinya mengatakan sudah membicarakan itu dan akan segera menikah dengan perempuan yang sama. Namun tidak demikian dengan Sunita. Dia menegaskan tak ingin meneruskan tradisi itu. "Saya ingin punya satu suami saja," sahutnya.

Hanya, ketika dihadapkan pada cinta dan tradisi, Sunita mengaku memilih tradisi. "Saya tak akan pernah meninggalkan tradisi meski harus mengabaikan cinta. Saya tak akan merendahkan martabat orangtua dan saudara laki-laki," lanjut Sunita.

Biasanya, pernikahan seperti itu sudah diatur dan rata-rata para perempuan di desa itu juga memiliki dua suami. Bahkan ada yang punya tiga atau empat suami, bergantung pada jumlah kakak beradik pria yang dimiliki keluarga yang dia nikahi.

Poliandri sebenarnya tindakan melanggar hukum di India, meski secara sosial dapat diterima bagi sebagian masyarakat di sana. Tak ada satupun pejabat pemerintah yang terganggu dengan para penduduk yang melanggar hukum itu. "Sudah terjadi sejak lama. Saudari tiri saya juga punya dua suami, begitu juga dengan ibu tiri saya," kata Indira. 


Read more: Kisah Nyata Dua Suami Berbagi Satu Istri - Asal Kamu Tahu Aja
Baca Selengkapnya >>

Update: Mbah Marijan Meninggal Dalam Posisi Sujud

Jakarta - Akhirnya misteri keberadaan Mbah Maridjan terpecahkan. Kuncen Gunung Merapi itu ditemukan Tim SAR telah meninggal dunia. Mbah Maridjan meninggal dalam posisi sujud.

"Ditemukan di dapur dalam posisi sujud," kata anggota Tim SAR, Suseno, saat ditemui di RS Sardjito, Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010).

Tim evakuasi segera membawa jenazah Mbah Maridjan ke tempat yang aman. Jasad Mbah Maridjan yang lahir pada 1927 ini kini tengah diidentifikasi di rumah sakit.

"Tim mengevakuasi Mbah Maridjan sekitar pukul 05.00 WIB," tambah Suseno.

Pada Senin (26/10) malam sempat tersiar kabar Mbah Maridjan masih hidup. Namun kini setelah tim evakuasi melanjutkan pencarian dipastikan Mbah Maridjan meninggal dunia. Di kawasan rumah Mbah Maridjan, ada 16 orang yang ditemukan tewas.

Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu pun sebelumnya mendapatkan kabar bahwa Mbah Maridjan meninggal dunia karena ada jenazah yang mirip dengan pembantu setia (alm) Sultan HB IX itu. Kabar terbaru ini berarti juga meluruskan informasi yang berkembang sebelumnya bahwa pria bergelar Raden Ngabehi Surakso Hargo itu telah diselamatkan dalam kondisi lemas semalam. (ndr/nrl)


Read more: Update: Mbah Marijan Meninggal Dalam Posisi Sujud - Asal Kamu Tahu Aja
Baca Selengkapnya >>